Perguruan tinggi merupakan tempat yang harus
dilewati ketika seseorang ingin meraih gelar sarjana. Perguruan negeri ataupun
swasta, peminat tinggi, rendah hingga cadangan atau biasa disebut tempat
penampungan atau pilihan terakhir. Jutaan siswa tamatan SLTA/MA sederajat
berlomba-lomba untuk melalui test masuk perguruan tinggi. Berbagai cara
dilakukan, yang punya biaya memadai memilih tempat bimbingan belajar paforit
untuk mencari bekal mengikuti test, bagi mereka yang punya biaya pas-pasan
memilih jalur beasiswa dan mengandalkan otak mereka, memeras pikiran mereka.
Semua dilakukan semata-mata untuk meraih gelar yang namanya SARJANA, melewati
masa-masa yang namanya MAHASISWA. Tapi pernahkah mereka berfikir, apakah
perguruan tinggi merupakan pilihan hati atau sekedar ikut-ikutan?, apakah
mereka akan senang selama diperguruan tinggi atau malah tersiksa?, apakah
mereka mampu menyelasaikan tugas akhir/skripsi atau malah lari dan tamat 16
semester? Pernahkah mereka berfikir menjadi mahasiswa diperguruan tinggi bukan
hal yang mudah dan bukan wadah untuk hura-hura?
Mahasiswa
merupakan suatu predikat untuk seseorang yang sedang belajar di perguruan
tinggi. Mahasiswa adalah pelajar yang lebih tinggi setingkat dari “siswa” dan
level tertinggi untuk seorang pelajar. Mahasiswa memiliki beban lebih berat
dari siswa, mahasiswa belajar mandiri dengan bimbingan dosen.
Mereka tidak
Memperoleh gelar sarjana atau S1, biasanya mahasiswa membutuhkan waktu
normalnya empat tahun/delapan semester. Pada semester tujuh mereka tidak lagi
belajar di kelas, tetapi mengikuti kegiatan praktek kerja lapangan, baik
pendidikan maupun non kependidikan. Semester delapan, pasca menyelesaikan
laporan praktek kerja lapangan, mereka melanjutkan untuk menulis
skripsi/membuat tugas akhir. Disinilah kadang mahasiswa merasa lelah, putus asa
bahkan GALAU.
Skripsi/tugas
akhir merupakan salah satu mata kuliah yang harus dilewati dengan penelitian
atau menghasilkan produk. Pada saat ini terdapat beberapa tahapan, seperti
proses pengajuan judul, mengajukan dosen pembimbing, seminar proposal,
penelitian dan ujian comprehensive. Biasanya mahasiswa yang rajin plus pintar
serta beruntung dalam setiap prosesnya bisa menyelesaikan selama satu semester.
Alhasil mereka diwisuda pas delapan semester. Tapi bagi yang otak pas-pasan,
relasi kurang plus kurang beruntung, syukur-syukur selesai dua semester,
terkadang butuh waktu hingga tiga semester bahkan lebih. Inilah masa-masa sulit
menjadi mahasiswa,
Rekan-rekan
mahasiswa, saat kamu, kamu dan kamu mau masuk perguruan tinggi, apakah kamu
pernah berfikir tentang mudah, susah skripsi/tugas akhir yang harus, mesti,
wajib dilalui?. Buat calon mahasaiswa alias yang masih siswa, piker-pikir lagi
deh kalau mau masuk perguruan tinggi. Mending kerja nyari duit atau wirausaha. Pengusaha
sukses aja banyak kok yang tidak sarjana. Dan kalaupun kamu memang pengen masuk
perguruan tinggi, setidaknya kamu punya 10 alasan biar kamu gak nyesel. Okeh!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar